8 Jan 2010


Adakah jiwa pengusaha dari dalam diri Anda? Apa yang membedakan jiwa pengusaha dengan jiwa karyawan? Sudah optimalkah kemampuan maupun segala yang ada di sekitar Anda untuk bisa mengarahkan Anda ke hal yang lebih baik?

Pertanyaan-pertanyaan itu mungkin kita sudah sering dengar. Tapi apa itu menantang kita untuk mempunyai penghasilan dari usaha sendiri (menjadi pengusaha). Jawab dalam hati saja...

Apa posisi Anda sekarang? Sebagai Karyawan kah atau sudah menjadi pengusaha?

Jika saya memberi pertanyaan, Kemana larinya pendapatan Anda?
  • Apakah habis untuk biaya hidup sehari-hari, hang-out bersama teman, belanja baju dan sepatu, bayar kartu kredit?
  • Ataukah untuk tabungan, cicilan rumah, membeli tanah dan investasi.
Sedangkan apa impian dalam hidup Anda?

  • Bisa melakukan sesuatu untuk orang lain? Bisa bermanfaat untuk orang lain?
  • Ataukah bisa menikmati masa tua dengan nyaman?
Jika Anda seorang karyawan, apa yang Anda cari dalam bekerja?
  • Pengalaman atau ajang mencari ilmu?
  • Pendapatan atau gaji kita tanpa memikirkan jenis pekerjaan kita?
  • Prestise biar dilihat wah oleh tetangga?
Pertanyaan terakhir saya, bagaimana jika Anda melihat peluang usaha di depan Anda?
  • Langsung Anda ambil tanpa pikir panjang?
  • Menghitung rugi laba dari peluang itu?
  • Konsultasi dengan orang-orang yang lebih paham namun belum jelas kapan ketemunya?
  • Atau membiarkan peluang itu lewat begitu saja?
Sebenarnya apapun posisi kita, entah karyawan mauun sudah menjadi pengusaha, kita bisa mengambil peluang-peluang yang lewat di depan kita. Sebagai contoh sebagai seorang mahasiswa seperti saya ini. Saat kita menempuh tugas akhir ataupun skripsi mahasiswa sering dihadapkan pada masa-masa sulit untuk menyelesaikan tugas akhir itu tepat sesuai waktu yang ditentukan. Kesulitan-kesulitan yang sering mahasiswa hadapin salah satunya adalah mencari bahan-bahan, teori-teori yang berkaitan dengan judul yang diambil, data-data amatan yang sejenis untuk perbandingan. Kalau saya bertanya apa peluang yang bisa diambil dari kesulitan mahasiswa tersebut?

Ya, kita bisa menyediakan bahan-bahan materi-materi tertentu yang sulit dicari di perpustakaan maupun di internet dengan membuat blog yang mengharuskan pengunjungnya membayar artikel tersebut setelah kita menjelaskan apa isi dari artikel yang kita sediakan tadi.

Atau kita yang setiap hari mengkonsumsi pulsa untuk kebuthan komunikasi kita. Kita bisa bergabung menjadi agen reseller pulsa meskipun sudah banyak yang menjadi reseller pulsa namun tetep ada juga yang membutuhkan kita.

Dari hal-hal kecil ini nantinya kita akan mampu mengelola usaha yang lebih besar. Dari yang hanya usaha kecil-kecilan, sistem tradisional, tidak ada pembukuan, kurang paham akan dunia promosi menjadi usaha yang multi usaha dengan manajemen yang sudah modern.

Inti awalnya saat kita memulai sebuah usaha adalah niat kita. Jika kita berniat hanya untuk mencari keuntungan semata maka usaha itu akan kurang berkah. Sebaliknya jika kita meniatkan usaha itu untuk beribadah mengingat salah satu sunah Rasul dalam agama Islam ada menjadi pengusaha (pedagang) maka nilai usaha kita akan menjadi nilai plus untuk kehidupan kita.

Apapun background kita pasti ada peluang terbuka lebar didepan kita untuk menjadi pengusaha, mencari penghasilan sendiri yang halal. Kita juga tidak perlu meninggalkan posisi karyawan kita jika kita memang belum siap melepasnya.

Jadi Siapkah Anda Untuk Menjadi Pengusaha??